Rabu, 15 April 2015

Waspada Perang Pihak Ketiga

BANGSA ini harus siap menghadapi berbagai tantangan jika ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo di hadapan lebih dari 8000 mahasiswa dalam stadium general di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (6/4).

Gatot mengungkapkan, perang yang akan segera dihadapi bangsa ini yaitu perang energi. Berbagai gejala yang mengarah pada perang tersebut bahkan sudah mulai tampak, salah satunya melalui perang proxi (proxy war).

“Proxy war adalah perang dengan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti perang secara langsung untuk menghindari resiko kehancuran fatal,” paparnya.

Ia memisalkan, lepasnya Timor Timur dari Indonesia merupakan contoh nyata proxy war. Katanya, Australia kala itu membantu Timor Timur untuk lepas dari Indonesia karena ingin menguasai cadangan minyak yang melimpah di daerah tersebut. “Xanana Gusmao waktu itu mengonfirmasi langsung bahwa hal ini benar. Bahwa Australia berada di balik lepasnya Timor Timur,” kata Gatot.

Beralmamater UMM : Gatot Nurmantyo (KASAD Jendral TNI) menerima pertayaan dari mahasiswa soal Proxy War


Agar negara ini tak mudah terprovokasi, Indonesia menurutnya sudah mempunyai modal yang kuat yaitu ideology Pancasila. “Kita punya ideologi yang khas, yang tidak ditiru negara manapun. Kita punya cara beragama yang diatur dengan ketuhanan Yang Maha Esa. Kita punya cara bersosial yang diatur dalam keadilan yang adil dan beradab. Kita punya semangat kebangsaan dengan persatuan Indonesia. Kita punya cara bernegara dengan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan semuanya bermuara kepada tujuan nasional kita, untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.


Sebagai penutup, Gatot menyemangati mahasiswa yang memenuhi hall UMM Dome untuk aktif membangun bangsa dengan ilmu yang dipelajari selama kuliah. “Ilmu saja tidak cukup. Harus dibekali keimanan agar ilmu tersebut tidak disalahgunakan,” tambahnya.

Mahasiswa Wajib Melek Media

MEDIA Sosial tak hanya membawa berkah, namun juga membawa petaka. Hal itu terungkap dalam Seminar Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bertema “Melek Media Sosial”, Rabu (8/4). Bertempat di ruang teater UMM Dome, kuliah tamu ini disampaikan dua pakar yang ahli di bidang media literasi, yakni Direktur Lembaga Konsumen Media Watch, Dra Sirikit Syah, MA dan aktivis Media Literacy UMM, Nasrullah, MSi.

Di kesempatan pertama, Sirikit mencontohkan efek dari penggunaan microblogging Twitter yang tidak benar dihadapan sekitar 400 mahasiswa Komunikasi yang hadir. “Contoh seorang PR (Public Relations) Executive yang men-tweet postingan rasis tentang Afrika sebelum naik ke pesawat. Setelah sampai di Afrika, ia sudah dipecat dan dihujat oleh jutaan orang akibat postingannya tersebut,” tuturnya.

Menurutnya, keberadaan media sosial sudah menjadi public sphere atau tempat masyarakat untuk bebas berbicara. “Public Sphere pada jaman dulu adalah warung-warung atau tempat nongkrong. Media massa diharapkan mengambil alih public sphere ini. Namun karena media massa sudah banyak yang dibungkam atau membungkam diri, berpihak, bahkan penuh dengan agenda setting, jadilah media sosial menjadi public sphere abad 21,” urai Sirikit.

Ia pun mewanti-wanti, jika pilar keempat demokrasi yakni media massa atau pers sudah tidak dapat dipercaya, bukan tidak mungkin akan dibentuk pilar kelima yakni Media Sosial. Menurutnya, resiko menggunakan media sosial sangatlah besar. “Kita harus mewaspadai media sosial, karena sifatnya yang masif dan publik, rentan terhadap fitnah dan pencemaran nama baik, juga konten yang sudah terpublish susah untuk diralat,” katanya.

Dari Kiri : Nasrullah, MSi, Dra Sirikit Syah, MA (Pemateri). Widya Yutanti, MA (Moderator). memberikan kuliah tamu Melek Media Sosial di Theater Dome UMM (8/4)


Senada dengan Sirikit, Nasrullah mengungkapkan media baru yakni media sosial ini memiliki kelebihan tersendiri dibanding media lainnya. “Media sosial ini kontennya bisa dikelola sendiri, namun menjadi beresiko dan menjadi petaka ketika konten-konten pribadi anda kemudian di-share ke orang lain tanpa sepengetahuan anda,” ujarnya. Media sosial bisa mengangkat bukan siapa-siapa (no one) menjadi orang terkenal (someone), tetapi sebaliknya bisa menghabisi hidup seseorang pula. “Itulah dua sisi mata uang, di satu sisi menjadi berkah, di sisi lain menjadi petaka. Semua ada di jari-jari kita yang menentukannya,” tukas Nasrullah yang juga Kepala Humas UMM ini.


 Sirikit pun menghimbau mahasiswa untuk menjadi konsumen media yang berdaya. Ia juga mengajak untuk membentuk lembaga media watch di komunitas, kampus, dan lain-lain. “Untuk menjadi berdaya, kita harus mampu melek media dengan mengerti kinerja media dan kebutuhan akan media, bijak menyikapi media, memproduksi informasi dan berbagi pengalaman serta pengetahuan yang bermanfaat, juga mengubah status yang lebay atau berlebihan menjadi kalimat penuh hikmah dan inspiratif,” ajak Sirikit.

NEW MEDIA dan Contohnya



Media Baru adalah istilah yang dimaksudkan  untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir  abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya.

Menurut Everett M. Rogers (dalam Abrar, 2003:17-18) merangkumkan perkembangan media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi interaktif. Media baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi interaktif. Ron Rice mendefinisikan media baru adalah media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer di dalamnya (baik mainframe, PC maupun Notebook) yang memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi antar sesama pengguna ataupun dengan informasi yang diinginkan. Sementara menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelite meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang semakin meningkat.

PANDANGAN NEW MEDIA

Pandangan new media dari masyarakat sekitar, karena masyarakat selalu berhubungan dengan adanya new media misalnya internet yang mencakup jejaring sosial, televisi analog,iPhone maupun game. Berikut adalah pandangan masyarakat:

  • Luasnya jejaring sosial yang bisa menghubungkan semua user di seluruh dunia bisa berkomunikasi dengan mudah.
  • Kesepian, hal ini yang memicu masyarakat untuk bermain game di internet maupun online jejaring sosial, tetapi dampak negatif dari faktor ini adalah terkadang masyarakat bisa terasingkan dari dunia luar(nyata) karena terlalu fokus pada new media di dunia maya



MANFAAT NEW MEDIA 

  • Bidang Sosial
Dalam bidang ini banyak menyita perhatian masyarakat misalnya saja berbagai macam jejaring sosial yang sekarang di minati masyarakat seperti facebook, twitter, skype, yahoo messenger, my space, hello dll. Dengan menggunakan jejaring sosial ini dengan mudah dapat menjalin komunikasid dengan semua user dibelahan dunia manapun.
Bidang Industri/Dagang
Dalam bidang ini memudahkan bagi siapa pun yang ingin menawarkan/mempromosikan produk tertentu sehingga tidak susah susah untuk membuka toko dan promosi langsung didepan konsumen, melalui new media pedagang dapat mempromosikan produk nya melalui membuka online shop, bisa melalui facebook, twitter atau kaskus.

  • Bidang Pendidikan
Dalam bidang ini sangat memudahkan bagi pelajar maupun pengajar dalam mendapatkan materi yang di inginkan. Bisa melalui search engine kita bisa mendapatkan segala informasi, atau dengan fasilitas E-book, fasilitas email juga bisa membantu dalan proses mengerjakan tugas atau saling tukar informasi.

  • Bidang Lowongan Kerja
Dalam bidang ini bagi yang ingin mencari pekerjaan cukup searching di internet lalu mendaftar secara online bahkan bisa mengikuti tes masuk secara online juga, tidak perlu lagi susah payah datang dari kantor ke kantor.

KOMPONEN NEW MEDIA

Komponen dari new media yaitu : Handphone, Internet, dan Komputer. Handphone / Smart Phone dapat dijadikan sebagai komponen New Media karena dengan Smart Phone kita dapat mengakses bebesapa situs jejaring sosial. Internet dijadikan sebagai komponen New Media karena dengan Internet kita dapat mengakses berbagai informasi dimanapun kita berada. Internet memudahkan kita untuk melakukan sebuah interaksi sosial dengan manusia sekitar. Komputer dijadikan sebagai komponen New Media karena computer juga dapat memudahkan kita mendapatkan informasi. Ketiga komponen diatas tidak dapat saling dipisahkan, antara Smart Phone dengan Internetm dan juga Komputer dengan Internet. Ketiganya saling berkaitan dan harus seimbang dalam pemakaiannya.

APLIKASI NEW MEDIA

1. Jejaring Sosial
Contoh aplikasi new media dalam bidang jejaring sosial yaitu facebook, twitter, yahoo messenger, my space, skype dll. Aplikasi ini sangat mudah digunakan bagi masyarakat, fasilitas di jejaring sosial ini adalah bisa updates status, upload photo, video call dll. Kelebihan new media seperti ini adalah biaya murah, cepat dan mudah.

2. Online Shop
Produk produk sekarang dengan mudah bisa dipromosikan melalui online shop yang sudah sangat banyak tersebar didunia maya, masyarakat bisa membuat online shop melalui facebook, twitter, blog, website, ataupun kaskus yang bisa menarik perhatian konsumen secara cepat.

3. Informasi/Pendidikan
Untuk mencari segala informasi maupun berita yang terkini, dengan adanya new media yaitu biasa menggunakan aplikasi seperti wikipedia, google, televisi analog ataupun website website lain nya.

Beberapa contoh aplikasi didalam internet yang mengembangkan new media, yaitu:

  • Google, altavista, yahoo dan website sejenisnya yang merupakan aplikasi pencarian sejumlah kata yang terdapat didalam website untuk mencari berita.
  • CNN, BBC, detik, okezone dan berbagai website sejenisnya yang dibuat untuk memberikan berita secara cepat sebagai pengganti koran/MAJALAH.
  • Youtube, seleb.tv, metacave dan website sejenisnya yang menyediakan layanan membagikan video atau menampilkannya sebagai sarana hiburan dan berita secara audio visual.
  • Twitter, facebook, friendster dan website sejenisnya yang menyediakan layanan mini blog dan social network sebagai sarana komunikasi langsung yang sengaja dibagikan kepata publik.
  • BSE, e-dukasi.net, ilmukomputer,com yang menyediakan layanan pendidikan secara online berupa pembahasan-pembahasan materi pendidikan dan ada yang menyediakan buku elektronik (e-book), dsb.

Kamis, 09 April 2015

Resume Materi Manajemen Media Massa

Karakter Media Massa
Media Massa (Mass Media) –sering disingkat jadi “media” saja– adalah channel, media/medium, saluran, sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication).
Komunikasi massa sendiri merupakan kependekan dari komunikasi melalui media massa (communicate with media).

Jenis Media Massa
Media massa adalah “sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar”.
Media  Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya  satu sama lain (Soehadi, 1978:38).
Yang termasuk media massa terutama adalah suratkabar, majalah, radio, televisi, dan film sebagai The Big Five of Mass Media (Lima Besar Media Massa), juga internet (cybermedia, media online).

Media Elektronik dan Online
1.      Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.
2.      Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).

Peran Media Massa
Denis McQuail
1.      Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain utamanya dalam periklanan/promosi.
2.      Sumber kekuatan –alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat.
3.      Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat.
4.      Wahana pengembangan kebudayaan –tatacara, mode, gaya hidup, dan norma.Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat.
Fungsi Media Massa
Fungsi media massa sejalan dengan fungsi komunikasi massa seperti yang disampaikan
Harold D. Laswell:
·         Informasi (to inform)
·         Mendidik (to educate)
·         Menghibur (to entertain)
Fungsi Media Menurut UU No. 40/1999 tentang Pers:
·         Menginformasikan (to inform)
·         Mendidik (to educate)
·         Menghibur (to entertain)
·         Pengawasan Sosial (social control) –pengawas perilaku publik dan penguasa.

Manajemen Penerbitan
PENGERTIAN
Penerbitan pers  cetak adalah: persuratkabaran yaitu  lembaga mengelola informasi terdiri dari fakta dan opini yang disajikan kepada masyarakat sebagai salah satu komoditi
Pers secara melembaga dapat dikelola secara organisasi, punya tata laksana, dan tata administrasi.

Pengertian manajemen
Berasal dari Bahasa Inggris Management dan Italia manaj (iare) berarti memimpin, membimbing dan mengatur. Manajemen terdiri atas POAC (planning, Organizing, Acting,Controling
·         Planning : penetapan tujuan, penetapan aturan, penyusunan rencana.
·         Organizing : pembentukan bagian-bagian, pembagian tugas,pengelompokan pegawai.
·         Acting : melaksanakan tugas, memproduksi, mengemas produk, menjual produk dan selanjutnya.
·         Controling : melihat pelaksanaan tugas, menyeleksi produk, mengevaluasi penjualan.

Langkah Efektif Dalam Penataan Ulang Proses Penerbitan Pers
1.      Memulai dari top management
2.      Manajer harus meningkatkan pembinaan terhadap staf-staf yang menolak perubahan organisasi
3.      Membentuk tim evaluasi pengembangan usaha  yang terdiri dari kelompok  mencakup manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat bawah dan tim khusus.

Pendapatan Penerbitan Pers
1.      Menjual Produk
-          Penjualan tetap (langganan)
-          Penjualan tidak tetap(retail/eceran)
-          Penjualan secara barter (tukar barang)
2.      Menjual Kolom
3.      Menjual Jasa

Dalam manajemen perusahaan pers sebenarnya tidak dikenal bagian promosi, karena penerbitan pers secara otomatis  sudah mempromosikan dirinya.  Namun penerbitan pers perlu memiliki customer care atau komunikasi pemasaran yang tugasnya:
1.   Mengkomunikasikan produk penerbitan serperti koran, majalah, iklan dan produk layanan masyarakat.
2.  Menerima saran, kritik, masukan, pandangan dari pembaca untuk diteruskan ke unit kerja redaksi, iklan, sirkulasi
3.      Membantu redaksi mengkomunikasikan produk infomasi yang dihasilkan kepada masyarakat.
Elemen Manajemen Pers
1.      Top Manager (Pimpinan Umum)
Orang pertama dalam suatu perusahaan Penerbitan Pers, mengendalikan perusahaan mulai dari bidang redaksional hingga bidang usaha.
2.      Pemimpin Redaksi
            orang pertama yang bertanggung jawab atas semua isi penerbitan pers
3.      Sekretaris Redaksi
            Pembantu pimred dalam hal administrasi redaksional
4.      Redaktur Pelaksana
Jabatan yang dibentuk untuk membantu pimred dalam redaksional, terutama dalam hal mengumpulkan berita, halaman, tanggapan atau komentar dari masyarakat
5.      Redaktur
Bertanggung jawab atas isi, halaman surat kabar dan proses berita di Televisi.
6.      Wartawan
Orang yg bertugas mencari,mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita

Manfaat   internet
1.       Informasi
untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani,
sosial.
2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.

Unsur-Unsur Web Site atau Situs
Domain Name Domain name atau biasa disebut nama domain adalah alamat permanen situs di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs. Domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan situs pada dunia internet. Istilah yang umum digunakan adalah URL
Contoh : http//www.detik.com

Generic Domains(gTLDs)
Domain name yang berakhiran dengan .Com .Net .Org .Edu .Mil atau .Gov. Jenis domain ini sering juga disebut top level domain yang tidak berafiliasi berdasarkan negara, sehingga siapapun dapat mendaftar.

A.      Contoh Generic Domain
v  .com :  top level domain yang ditujukan untuk kebutuhan "commercial".
v  .edu : domain yang ditujukan untuk kebutuhan dunia pendidikan (education)
v  .gov :  domain untuk pemerintahan (government)
v  .mil : domain untuk kebutuhan angkatan bersenjata (military)
v  .org : domain untuk organisasi atau lembaga non profit (Organization).

B.      Country-Specific Domains
Domain yang berkaitan dengan dua huruf ekstensi, dan sering juga disebut second level domain, seperti .id(Indonesia), .au(Australia), .jp(Jepang) dan lain lain. Domain ini dioperasikan dan di daftarkan dimasing negara. Di Indonesia, domain-domain ini berakhiran, .co.id, .ac.id, .go.id, .mil.id, .or.id, dan pada akhir-akhir ini ditambah dengan war.net.id, .mil.id, dan web.id. Penggunaan Domain di Indonesia  .co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah
v  .ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan
v  .go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
v  .mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
v  .or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam kategori "ac.id","co.id","go.id","mil.id" dan lain
v  .war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
v  .sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan seperti SD, SMP dan atau SMU
v  .web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan yang melakukan kegiatannya di Worl Wide Web.

Media Online
Pengertian Media Online secara umum, yaitu segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan suara. Sarana komunikasi secara online melalui milist, blog, website, WA dan media social Pengertian media online secara khusus adalah media yang menyajikan karya jurnalistik (berita, artikel, feature) secara online.

Karakteristik Media Online
·         Kapasitas luas –halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
·         Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.
·         Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
·         Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.
·         Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
·         Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
·         Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
·         Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar, chat room, polling, dsb.
·         Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan dapat ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).
·         Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)yang berkaitan dengan informasi tersaji.

Jurnalisme Online (Cyber Journalism)
Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet (website).  reporting of facts produced and distributed via the Internet. Jurnalisme Online merupakan jurnalisme judul karena perilaku pembaca yang umumnya ”headline reader” atau ”lead reader” perilaku yang juga berlaku bagi pembaca koran. Tubuh berita biasanya diformat dalam bentuk singkat dan padat. Kelengkapan informasi tetap terjaga karena ada ”berita/tulisan terkait”.


PETA MEDIA DI INDONESIA













Kamis, 22 Januari 2015

Beban Pembelajar Ilmu Umum Dan Ilmu Agama

Mengemban amanat sangat-lah berat mau tak mau haruslah dijaga dengan sebaik mungkin, dengan berbagai usaha yang tak mengenal bagaimana cara menjaganya. Menjaga dalam fitrahnya adalah kewajiban tak hanya amanat atau titipan, setiap hal yang dimiliki haruslah dapat dijaga.

Dua setengah tahun lalu barulah keluar dari wahana pendidikan yang mengajarkan ilmu agama dan ilmu umum secara 100%. Tanpa dipilah, semua dilahap dengan jadwal bermula selepas shubuh hingga jam Sembilan malam, dinikmati selama enam tahun hingga puncaknya saat kelulusan dan menerima empat ijazah sekaligus, sangat berbeda dengan pendidikan SMP/SMA biasa yang hanya memberikan satu ijazah kelulusan. Enam tahun terasa masih sangat sebentar untuk mendalami dua ilmu yang sangat-lah luas, namun dipaksa untuk bisa mengamalkan dan meng-alim-kan (mengajarkan) dimasyarakat. Dilatih melalui program PKL ke berbagai desa untuk mengisi kultum, kuliah shubuh hingga menjadi imam di masjid-masjid.

Keluar dari wahana itu mengemban anggapan masyarakat bahwa pasti menguasai dan serba tahu tentang kehidupan. Padahal dalam jangka enam tahun dirasa belum mumpuni untuk menghadapi persoalan lapangan yang tak pernah diduga. Walaupun pada dasarnya wahana yang disebut sebagai pondok pesantren adalah miniatur kehidupan, bertemu dengan berbagai karakter, sikap, dan kebiasaan yang dibawa dari rumah menuju asrama. Mau tak mau harus bisa menyesuaikan diri, memendam ego, dan tidak semau-mau nya. Namun masih dirasa aman karena masih dalam aturan yang dibuat oleh lembaga. Ekspektasi masyarakat tak dapat terbendung, menganggap yang selesai dari wahana ini adalah orang suci dan alim. Tidak hanya itu, adapula yang menganggap mantan santri bagai kuda yang keluar dari kandangnya. Bersikap beringas, sok bebas, bertingkah tanpa batas. Anggapan ini sudah menjadi biasa dan tidak mengagetkan lagi.

Dari berbagai anggapan itu mungkin ada sebagian kecil yang merasa mempunyai beban dianggap alim setelah keluar dari pelatihan ini, harus bertindak terpuji, menjadi contoh, menjadi panutan, sampai menjadi perbandingan. Beban ini yang kadang diarasa semakin berbenturan dengan gaya kehidupan masyarakat sekitar, yang kadang tak disangka sangat mudah untuk berubah, sangat mudah terpengaruh, sangat mudah menjadi fatwa-fatwa baru yang entah darimana hukum asalnya. Memang dalam agama (islam) ada yang disebut tajdid (pembaharuan) tapi tajdid ini tak bisa digunakan dalam konteks sembarangan. Sering menjadi dilema bagi yang faham dengan ilmu umum (dunia) dan ilmu agama (akhirat) untuk menggunakan ke ’harus’ an mana yang dipakai dalam keseharian,  terkadang dalam menanggapi gaya hidup bermasyarakat harus bersifat se-fleksibel mungkin dalam menyikapi ke-dilema-an tersebut. Entah benar atau salah, hanya dianggap dan dipandang dari konteks mana itu benar dan salah, bukan benar yang benar dan salah yang salah.


Padahal sadar akan semua ini, tahu bahwa dunia hanya tempat singgah, dan akhirat tujuan akhirnya. Tetap saja tuntutan dan kewajiban hidup haruslah terpenuhi. Ini makna dari do’a “rabbanaa aatinaa fiddunya hasanah wa fil aakhirati hasanah waqinaa adzabannaar”. Baik dunia dan baik akhirat. Mungkin itu yang wahana itu maksud maka haruslah mempelajari ilmu umum dan agama secara 100%. 

Meminjam sebuah istilah “pisau adalah benda yang bisa menjadi kebaikan ataupun keburukan tergantung digunakan oleh siapa pisau tersebut”. Mungkin dapat dimaknakan sebagai ilmu, bagaimana ilmu digunakan tergantung siapa yang menggunakannya. Ini yang terkadanag menjadi beban, dibagian mana dan saat bagaimana ilmu yang dimiliki harus diamalkan. Sedangkan masyarakat sebagiannya menganggap bahwa hukum agama cukup ortodok untuk diberlakukan kembali. Cukup memandang konteks, sopan atau tak sopan bisa menjadi landasana bertingkah laku. Hidup memang dinamis, tapi cukup menjadi beban kedinamisan ini.

Walau pada akhirnya setiap hasil yang kita raih akan sesuai dengan usaha yang kita lakukan, akan tetapi kita tidak boleh hanya memandang secara kasat mata hasilnya karena semua yang kita lihat belum tentu benar. “jika hasil kurang memuaskan, lihatlah prosesnya, dan jika hasil memuaskan maka itulah buah dari proses yang maksimal”.  

Ah sudahlah… ini hanya ratapan, ini hanya suara kecil yang tak mungkin terdengar, biarkan apa adanya.

tapi sekarang aku berpikir sampai dimana seseorang masih tetap wajar, walau sendiri tidak mendapatkan apa-apa. Seseorang mau berkorban buat sesuatu, katakanlah, ide-de, agama, politik atau pacarnya. Tapi dapatkah ia berkorban buat tidak apa-apa (Catatan Seorang Demonstran, h. 101 - Soe Hok Gie)

Ma'had Darul Arqam Muhammadiyah Garut